Total Tayangan Halaman

Senin, 25 Mei 2009

Profil Para Juara Guru Beprestasi Provinsi Jawa Barat 2009 Tingkat SD

Inilah Keluarga Besar Para Guru berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat untuk jenjang Sekolah Dasar yang bersama-sama berjuang untuk mewakili Provinsi ke Tingkat Naional. Semua peserta layaknya seperti saudara, saling menolong, membantu, dan membagi pengalaman serta saling melengkapi. Tak seperti layaknya sebuah kompetisi yang saling ingin mengalahkan, namun terpancar mereka semua adalah GURU yang benar-benar berprestasi dan berjiwa besar, tak mempermasalahkan JUARA. Patut diteladani. Inilah mereka !!!

1. Siti Nur Hamidah,S.Pd. Sejak pembekalan Gurpres di LPMP Bandung, sosok ibu ini sudah kelihatan memang berpotensi RUAR BIASA. Ibu guru kalem ini jika menjawab pertanyaan atau mengeluarkan pendapat mengalir bagai air deras seolah apa yang dia baca hafal tanpa ada kata yang terlewatkan. Kemampuan berbahasa Inggrisnya pun sehebat dia berbahasa Indonesia. Sorot mata Ibu dari Kota Hujan ini tajam menyiratkan bahwa dia memang Smart dan penuh wibawa. Kerendahan hatinya diakui oleh sebagian besar peserta lain. Selamat Bu Nur, Ibu sungguh pantas menjadi wakil kami ke Tingkat Nasional. Jangan lupa ‘Gupai Kami di Tanah Suci’.

2. Totoh Patonah,S.Pd. Berasal dari Kab. Purwakarta, ibu memang terbilang guru yang cerdas. Nyaris semua UU, PP, dan Permendiknas yang ada dalam 4 Kompetensi Guru hafal dengan segala isinya. Ibarat Prosessor Pentium IV Core 2 Duo, dengan memory tak terbatas. Merendah yang membuat dia tak diperhitungkan, namun sebenarnya dia berpotensi melebihi yang lain sesama kandidat guru se-Jawa Barat. Hebat Bu, Ibu harus PD lho !

3. Nana Sumarna,S.Pd. Kabupaten Tasikmalaya ternyata tidak salah memilih SI ABAH KADIS, demikian sesama rekannya memanggil. Pribadi yang sederhana, tidak banyak bicara, namun saat dia nyeletuk dan berhumor ria semua rekan-rekan sekelas bisa tertawa terpingkal-pingkal. Pribadinya yang cederung pendiam dan penuh keBapak-an, disukai oleh sesama rekannya. Mahir berbahasa Sunda melebihi peserta yang lain, dan Jika dia ngawih membuat hati pendengarnya pingin pulang kampung, endah sekali. Wilujeng kami turut bangga atas prestasi Abah Kadis.

4. Karman Kamaludin,S.Pd. Siapa akan menyangka bahwa Si Abang Kobra menempati peringkat 4. Sebenarnya dia menyimpan sesuatu yang orang lain tidak punya. Pribadinya sangat menyenangkan, meskipun terkesan GILA tapi itulah Dia. Kepolosannya dalam berbuat, jujur dalam berkata dan ikhlasnya dia membantu rekan yang lain membuatnya jadi IDOLA semua kandidat, tak heran semua peserta mengidolakan dia. Bahkan Dia pantas jadi ICON di ajang ini. Selamat COY !!! Kami sebenarnya tahu semua yang dikirim ke Provinsi punya kelebihan, masa mau kabupaten/ Kota mengirim peserta sembarangan. We’ll miss U.

5. Yayah Komariah,S.Pd. Banyak peserta lain menjagokan Ibu berparas manis ini. Lemah lembut demikian perangainya, dan mudah meneteskan air mata, pantas karena Ibu dua puteri ini berjiwa seni yang sangat dalam. Bila ngawih, suaranya menyayat kalbu membuat pendengarnya tertegun dan hening. Wilujeng Ibu, tahun depan Ibu bisa ikut lagi. Kota Tasik pasti bangga punya guru serba bisa kaya Ibu.

6. Yuyun,S.Pd. Ikut seleksi karena dipaksa oleh pendahulu dan rekan-rekannya. “Ibu ngak sadar sih, bahwa Ibu sebenarnya punya potensi besar, tapi Ibu ngak sadar”. Pendiam ngak banyak obrol, jadi kami sulit menebak pribadi Ibu. Tapi sorot mata Ibu, kami tau Ibu orang cerdas.

7. Yana Herdiana,S.Pd. “Hallo Bapak Jacki Chen”, Nampak terlalu muda dan masih terlihat suka malu-malu jika bergaul. Keahliannya mengotak-ngatik angka membuatnya dikenal oleh peserta lain. Kelihatan sekali di Jago Matematika, soalnya memang wajahnya yang mirip angka dan cenderung suka menyendiri. Itulah orang Cianjur.

8. Tuti Esyati,S.Pd. Dari raut wajah dan penampilannya Ibu dari Kota Sukabumi ini, terlihat Ibu yang penuh semangat, bertanggun jawab, dan punya disiplin tinggi. “Ibu punya bakat jadi pemimpin, tapi jangan terlalu kaku ya Bu !”

9. Marwah Zaitun,S.Pd. Orang Kota, jadi Ibu ini pandai bergaul. Siapapun akan mudah akrab dengan Ibu yang dijagokan bakal jadi Juara ini. Periang, pintar menghibur, dan pandai menyembunyikan kesedihannya, walau dia didera kesedihan saat puteranya sakit ketika Ibu ini akan berlomba. “Sabar ya Bu, satu saat ibu akan tampil kepermukaan”

10. Hamdani,S.Pd. Kasep, Ganteng, dan meyakinkan. Itulah Pak Dani. Sangat peduli pada orang lain, membuatnya disukai oleh banyak orang. Hanya dia seorang yang mendapat perhatian dari tetangganya yang jauh-jauh menjenguknya ketika di LPMP. Kandidat besar jadi juara, namun nampaknya ketika di Lembang tiba-tiba dia DOWN, entah kenapa. Hanya Pak Dani yang tahu. Kami akan merindukanmu. Semoga kita bisa bersama-sama lagi.

11. Achmad Hasim,S.Ag. Inilah guru yang benar-benar sholeh, yang kami punya. Informasi segala sesuatu yang berharga soal Kompetisi ini hampir semua berasal dari Bapak yang Kalem ini. Membantu dan menolong sesama teman tanpa pilah-pilah dia lakukan. Pak Achmad ini tak mempermasalahkan bahwa teman-temannya adalah competitor, yang penting “Yang harus maju adalah yang terbaik diantara Kita, jadi Kita dukung”. Itulah keteladanan Pak Achmad. The real Champion is YOU.

12. Aduh, apa yang harus diceritakan soal Bapak yang satu ini. Bisa dibilang Cakep, Agak Ganteng, dan sedikit Cunihin. Kayaknya ada sedikit kesalahan mengapa Bapak ini bisa jadi wakil dari kabupatennya. Peserta yang menjagokan Bapak ini jadi pemenang, mungkin hanya karena kegantengan dan penampilannya saja. Sebenarnya, He has nothing. Pentium I, dan loadingnya lama, serta sering error. Peringkat 12 tak membuatnya sedih, bahkan mungkin membuatya bangga. “Kok bisa diatas yang lain,ya ”.

13. Teti Nurhayati,S.Pd. Ceria, periang, dan Heboh. Itulah Ibu Teti dari Kota Cimahi. Kami kira Ibu ini Guru TK, soalnya cara dia berpenampilan di depan kelas persis menghadapi anak-anak Usia Dini. “Keceriaan Ibu membuat kami melupakan kejenuhan dan Stress” Terima kasih ya Bu.

14. Ahmad Faozan,S.Pd. Peserta terbesar dan termakmur, tapi masih terlalu muda. Kecerdasannya Nampak jika dia mengeluarkan pendapat dan bertanya kepada Widya Iswara. Lesu dan tak bersemangat ketika dia nyaris ter-diskualifikasi karena masa kerjanya tidak memenuhi syarat. Berkat dukungan dari semua rekannya, akhirnya dia berani tampil unjuk gigi. “Maju terus Pak, Kamu Bisa !!!” Jangan lupa DIET ya !

15. Yuyun Yulianti,M.M.Pd. Peserta dari Kota Bandung ini tidak ikut pembekalan di LPMP, tapi tanpa gentar Ibu ini terus berjuang. Meskipun demikian Ibu ini pintar bersosialisasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik dengan rekan-rekannya. Layaknya sebuah keluarga, kami semua merangkul siapa saja yang ikut berkompetisi di Lembang. “Jangan sedih ya Bu, ibu hanya ketinggalan kereta yang bukan karena kesalahan Ibu”. Ada apa sih Bu, dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung, orang Kota, Tuan Rumah lagi, kok terlambat ?

16. Imas Sumiarsih,S.Pd. Seolah tanpa beban Ibu Imas ini melaju ke Tingkat Provinsi. Hal ini pasti karena Dia sudah penuh berbekal ilmu dan segala sesuatu yang bakal terjadi di sana. Kurang begitu terbuka kepada orang lain, demikian pribadinya. Iya gitu Bu ?

17. Siti Ratna Mulyawati,S.Pd. Ibu Ratna tertutup orangnya, pendiam dan sulit ditebak. Kenapa ya Bu ? Jarang bicara membuat Ibu ini berwibawa di depan kami. Padahal Ibu ini selalu hadir dalam setiap pertemuan, terpancar rasa tanggung jawab yang besar di dada Ibu. Air tenang menghanyutkan lho Bu !

18. Karmanah,S.Pd. “Mak Nyak” demikian dia dipanggil oleh para peserta lain. Semangatnya tak pernah luntur, membuat kami yang lebih muda termotivasi oleh beliau. Kaya pengalamannya nampak sekali di raut Ibu ini. Kami sangat menghormati Ibu. Sampai ketemu ya Bu !!!

19. Lukman,S.Pd. Tinggi, Kurus, dan Ganteng. Kelihatan sekali Bapak ini cerdas, dari sorot matanya yang tajam dan bicaranya yang selalu serius. Namun tetap Bapak ini punya selera humor yang tinggi. Cirebon memang panas tapi Bapak Lukman ini tak mudah kena panas kepala, cukup kalem. Kami suka.

20. Lukman Nurhakim,S.Pd. Kecil dan lincah, itulah Pak Lukman dari Bandung Barat. Kami tahu kenapa bapak cukup terperosok. Tesis bapak dan segala tugas kuliah yang membuat konsntrasi bapak rusak, tapi Nampak bapak tidak nunduk dan sedih, bapak tetep Nampak ceria dihadapan kami. Bapak sungguh berjiwa besar.

21. Eva Eriva,S.Pd. Keibuan, Handap Asor, dan Rendah hati. Itulah yang kentara dari Ibu EVA. Pigur Idaman Bapak-Bapak unuk menjadi teladan rumah tangga. Hati kami luluh sama ungkapan dan puisi Ibu. Terima Kasih Bu Eva, sosok Ibu yang membuat kami sadar “Siapa Aku”.

22. Novi Nurul Khotimah,S.Pd. Orang Kota Cirebon yang tidak begitu menonjolkan diri, namun tetap kelihatan Inilah Bu Novi. Pendiam, dan terkesan Cuex, seolah berkata : “Jangan deket-deket Aku !” Enggak ya Bu.

23. Riksa Suci Imaniah,S.Pd. Ini Dia. Cantik, Termuda, Masih Gadis, dan Smart. Berniat ngambek tak mau ikut seleksi di Lembang karena tersandung masa kerja. Namun akhirnya Dia datang juga, yang membuat terhibur peserta lain karena kehadirannya. Kecepatannya berfikir, dan berbahasa Inggrisnya yang nyerocos membuat terkesima seluruh peserta seleksi. Gila bener nih anak belajar di mana. Ternyata Gadis imut-imut ini adalah dosen di sebuah Perguruan Tinggi. “Next, U’re 2 b no.1” Believe me honey.

24. Dede Oon Hasanah,S.Pd,M.M.Pd. Tertutup, pendiam, dan tidak banyak berkomentar. Demikian Ibu yang berasal dari Kab.Subang. Hal ini mungkin karena Ibu ini baru bergabung dengan keluarga besar GP, karena terlambat tidak ikut pembekalan di LPMP. Walau demikian kami ngarengkog lihat Ibu karena Ibu sudah menyelesaikan S2. Seandainya Ibu tidak terlambat, kami bakal tahu prestasi Ibu yang sesungguhnya.

25. Syarifah Mudaim, S.Pd. Ibu Ifah biasa kami memanggil beliau. Seolah takut melihat peserta lain Ibu nampak merendah dan Low Profile. Sensitif sekali, kelihatan ketika berucap salam perpisahan buat kami, Ibu menangis membuat kami tertegun dan bersedih. Bu, kami pun sama merasa kehilangan.

26. Nursaefudin,S.Pd. Sosok periang, selalu gembira, dan paling konyol. Datang ke LPMP paling akhir, namun cepet dikenal karena ulahnya yang selalu memecahkan suasana kaku dan tegang. Keahlinannya dalam IT membuat kami banyak belajar dari Dia. Orang ini selalu enjoy di setiap suasana, namun sungguh sangat bertanggung jawab. Kami sangat suka Bapak ini, kami rindu guyonmu. Sampai jumpa Pak Nur !!!

5 komentar:

  1. Kang Mamat anu bijak, Pondok Bambu membuat sy down memang. Namun, bagaimanapun 10 besar sudah membuat sy bangga. Bagaimana tidak, saudara2 qta memang layak mendapatkannya. sy mesti banyak belajar lg. Bu yayah sms, kolom penilaian KTI belum terjumlah, setelah sy jumlah, Bu Yayah harusnya ke-4, sy juga naik 1 peringkat. Namun demikian qta dah komitmen kan? tinggal qta berdo'a smoga Bu Siti dapat membawa nama baik jabar (nomor 1 tentunya).
    Kang.. Jembarna hate akang janten eunteung ka diri abdi. Seueur elmu hirup tinemu di pondok bambu. Wilujeng ah..

    BalasHapus
  2. Ayi Dani, ngak salah saya menilai. Udah kepalanya penuh ilmu, hatinyapun bersih dan lapang. Prestasi terbesar adalah dapat menerima dengan ikhlas apa yang telah kita terima dari-NYA.

    BalasHapus
  3. pak mamat yang cermat n slalu tampil smart, insya allah pesan bpk sy laksanakan, emang bener, susah banget diet tuh pak, udah berbagai cara dicoba, cuma ya tetep aja. saya sukses diet waktu mau nikah tuh... skrag malah tambah. dari sononya kali... hehe.. kumaha euy neng riksa...? lanjutkan!

    BalasHapus
  4. pak mamat yang cermat n smart. emang diet tuh susah banget pak. gimana donk? ada saran. abis gak pernah berhasil dari sosnonya kali yee...

    BalasHapus
  5. Mr Fauzan, kalo sudah enak begitu ngak usah diet capek-capek yang penting sehat. Anda kelihatan memang makmur ko ! Enjoy aza lagi.

    BalasHapus