Berdiri tahun 1904, semula bernama SD Bebedilan 1 Ciamis. Terakreditasi 'A'. Bangunan 6 lokal Baik, 6 lokal Ruksak Berat tinggal menunggu waktu RUBUH.
Total Tayangan Halaman
Rabu, 18 November 2009
Rabu, 16 September 2009
Diklat KTSP Regional IV Jawa Barat 2009
Sesuai Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standard isi bahwa pelaksanaan dan implementasi KTSP sudah harus dilaksanakan paling lambat tahun pelajaran 2009/2010 oleh semua satuan pendidikan/sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Pembinaan TK/SD menyelenggarakan Diklat KTSP yang dilaksanakan di Hotel Garden Permata Hotel, Bandung, untuk regional Jawa Barat IV. . Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 5-7 September 2009. Diklat ini diikuti 3 propinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Masing-masing propinsi mengutus setiap kabupaten sebanyak 5 orang peserta yakni 1 orang Kasi Kurikulum Kabupaten/Kota, 1 orang Pengawas TK/SD Kab/Kota, 1 orang Kepala Sekolah, dan 2 orang guru.
Materi Diklat meliputi Pre dan post test mengenai penguasaan KTSP, Peningkatan Mutu Pendidikan, KTSP di SD, MBS di SD, Standar Nasional Pendidikan, Penyusunan RKT-RKS, PAKEM di SD, Pembelajaran Tematik, Penilaian, Review Dokumen 1 dan 2 KTSP, dan Action Plan.
Nara sumber yang memberikan materi merupakan para pakar yang benar-benar menguasai materi berasal dari Direktorat Pembinaan TK/SD, seperti Dr. Dewi U Faizah Kasi Penilaian SD (beliau penulis buku “ANAK-ANAK YANG DIGEGAS”), Tim DBE Pusat, dan Prof. Djaali (dari BNSP).
Delegasi Pendidikan dan Latihan KTSP dari Kabupaten Ciamis diwakili oleh 5 peserta yakni : Drs.H. Anto Risyanto,M.Pd (Kasi Kurikulum Dikdas), Dr.Nono Mulyono (Pengawas TK/SD), Ruhimat,S.Pd,M.Pd (Kepala Sekolah), Mamat Slamet,S.Pd (Guru SDN1 Linggasari Kec.Ciamis), dan Titin Priatin,S.Pd (Guru SDN 2 Kec. Cimaragas).
Meski kegiatan Diklat dilaksanakan pada bulan Ramadhan ketika sebagian besar peserta sedang menjalankan ibadah puasa, namun seluruh peserta mengikuti semua program dengan penuh perhatian dan semangat yang tinggi. Diklat ditutup oleh Kasubdit Pembelajaran Drs.Didik Prangbakat,M.Pd yang memberikan rieview pelatihan dan materi dengan gamblang dan mendalam sehingga akhir kegiatan begitu bermakna karena penjelas yang beliau sampaikan.
Gedung LIGASIS Pasca Gempa
Demikian halnya dengan sekolah-sekolah di Jawa Barat terutama sekolah yang berada di daerah tanah yang labil dan 'urat' gempa kerusakannya bisa disebut rusak berat. SDN 1 Linggasari Ciamis (LIGASIS) termasuk salah satu sekolah yang mengalami kerusakan diantara ribuan sekolah yang rusak se Jawa Barat pasca gempa Ramadhan 1430 H.
Dari seluruh lokal/kelas yang berjumlah 12, sebelum gempa keadaannya bangunan 6 baik, dan 6 rusak. Kini setelah terjadi gempa keadaannya menjadi : 8 lokal rusak berat dan 4 lokal baik (karena memang masih baru direhabilitasi tahun 2007).
Dengan rusak beratnya 8 lokal/kelas di SD LIGASIS, menambah kekhawatiran pihak sekolah maupun orang tua akan keselematan siswa-siswi/anak-anaknya yang bersekolah di sini. Pihak sekolah dan orang tua, serta komite sekolah mengharapkan kepada stake holder untuk peduli, tertutama dalam hal ini pemerintah untuk segera merovasi sekolah kami. Walau kami sadar bahwa bukan sekolah kami saja yang rusak, tapi masih ada ribuan sekolah lain juga ikut rusak.
Minggu, 13 September 2009
Dampak Gempa di Ciamis
Walau dunia teknologi sudah begitu canggih terutama teknologi imformatika, namun bencana yang diakibatkan oleh kejadian gempa belum dapat dicegah sampai saat ini, bahkan masih belum ada alat yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan bagaimana akan terjadi gempa berikutnya.
Hal ini masih dijadikan rahasia Alloh, agar manusia tetap waspada dan eling kepadaNya.
Dampak dari gempa yang melanda Jawa Barat, khususnya daerah Ciamis mengakibatkan kerusakan yang bervariasi mulai dari sama sekali tidak rusak, rusak ringan, sedang, sampai pada kerusakan total alias ambruk. Seperti terlihat di gambar, kota Ciamis seperti Yogya Deptstore, gedung DPR, BRI, gedung-gedung sekolah, mengalami sedikit kerusakan. Yang terparah untuk daerah Ciamis Kota adalah daerah Lembur Situ, di sini puluhan rumah rusak berat/ambruk.
Kebanyakan bangunan yang ambruk adalah bangunan yang terbilang sudah tua, walau tidak sedikit bangunan baru yang kokoh pun mengalami kerusakan, seperti Mesjid Al Fatta yang terletak di Bebedilan, walau kokoh tetap saja ada bagian bangunan yang ambruk/rusak.
PBM di Bulan Suci Ramadhan 1430 H
Minggu, 16 Agustus 2009
Kemah Bersama SDN 1 Linggasari 2009
Dalam rangka memperingati hari Pramuka yang ke-48 dan kemerdekaan RI ke-64, SDN 1 Linggasari mengadakan kegiatan Kemah Bersama dan Pesta Siaga 2009.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai hari Kamis, 13 Agustus – 15 Agustus 2009. Peserta yang mengikuti kegiatan ini hampir seluruh siswa, mulai dari siswa kelas 1 sampai dengan siswa kelas 6. Siswasiswi yang duduk di kelas 1-3 mengikuti Pesta Siaga, sedangkan siswa-siswi kelas 4-6 mengikuti kegiatan kemah bersama untuk para penggalang. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Materi kegiatan yang dilaksanakan dalam acara ini adalah Upacara Pembukaan, mendirikan rumah/tenda, PPBAB, tali-temali, hasta karya, tekpram, semaphore, morse, sandi-sandi, peta pita, membuat yelyel regu, menjelajah, dan pentas seni. Walau kegiatan kemah bersana ini tidak menginap, namu peserta tetap bersemangat dan dengan penuh antusias mengikuti seluruh kegiatan materi yang diberikan para pembimibing yang terdiri atas para guru dan GTT.
Selain dalam rangka memperingati hari Pramuka dan hari Kemerdekaan, kegiatan ini pula bertujuan melatih siswa agar mapu hidup mandiri, bergotong royong, hidup disiplin, dan mencintai lingkungannya.
Kegiatan kemah bersama ini diakhiri dengan upacara penutupan dan pengumuman kejuaraan dari berbagai kegiatan berkemah.
Latihan-Simulasi Tanggap Bencana
Untuk mengatisipasi bencana alam yang sering terjadi terutama gempa bumi, siswa-siswi bersama guru-guru mengadakan latihan penanganan bencana alam gempa bumi. Latihan ini diselenggarakan serempak seluruh kelas, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 SDN 1 Linggasari, diikuti pula oleh TK Perwari yang kebetulan kini kelasnya bergabung sementara waktu dengan SD, karena bangunannya sedang direhabilitasi.
Simulasi/latihan penanganan gempa bumi ini dimulai pada jam 09.00 ketika siswa-siswi sedang melaksanakan kegiatan belajar. Tanda terjadinya gempa yakni dengan berbunyikannya bell selama 30 detik, saat itu pula langsung siswa-siswi dengan dipimpin guru berlingdung di bawah meja selama beberapa saat. Setelah dinyatakan gempa berhenti semua siswa diminta keluar ruangan kelas berbaris secara tertib dengan membawa tas masing-masing yang dipanggul di atas kepala, maksudnya adalah untuk melindungi kepala. Kemudian siswa berkumpul seluruhnya di lapangan sekolah yang terbuka dan jauh dari dinding yang dikhawatirkan akan runtuh apabila ada gempa susulan.
Latihan/simulasi penanganan gempa bumi secara periodic harus dilatihkan kepada siswa dan guru, agar apabila terjadi gempa yang sesungguhnya siswa maupun guru tidak panic, dan terampil untuk melindungi diri dan terhindar dari cedera ataupun akibat fatal.